Jumat, 17 Agustus 2018

Enam Karakteristik Shoriji Kempo

Karakteristik Goju Ittai dan Kumite Shutai

Goju Ittai - Teknik Keras dan Lembut adalah Kesatuan.
( Go = Kasar, Ju = Lemah, Ittai = Bersama-sama )
Shorinji Kempo teknik dapat diklasifikasikan sebagai goho (keras) atau Juho (lunak), masing-masing yang relevan tergantung pada sifat serangan. Belajar untuk menggabungkan mereka dalam sebuah sistem yang dinamis menciptakan sumber secara signifikan lebih efektif untuk pertahanan diri. Selain itu, studi lebih dekat menunjukkan bahwa terdapat elemen lunak dan keras dalam semua teknik (berpikir bagaimana ini berlaku untuk teknik yang Anda tahu).


Kumite Shutai - Berpasangan Diutamakan.
( Kumite = Berpasangan, Shutai = Diutamakan ) 
Paduan mengajarkan pelatihan teknik kontrol, yang benar dan kasih sayang. Teknik Tidak dapat dipelajari tanpa bantuan dari mitra, seperti jarak waktu, benar dan aplikasi tidak bisa dipelajari sendiri (perhatikan bahwa dalam kontras dasar-dasar, kihon, hanya bisa dipelajari secara individual). menghubungi Cahaya memastikan realisme saat mengajar kontrol dan menjaga keselamatan. Terlepas dari perbedaan dalam keterampilan dan pengalaman, mitra selalu dapat saling membantu dan belajar bersama-sama karena setiap orang berbeda dan menyajikan masalah-masalah baru yang dapat diubah menjadi kesempatan belajar.


Tiga ajaran Ken (Shu-Ha-Ri)
1.      Tiga tahap yang harus diikuti dalam berlatih ken adalah shu(mengikuti), ha (mengadaptasi) dan ri (melepaskan diri).
2.      Pelajaran dimulai dari mengikuti, meniru. Mengulang-ulang gerakan dengan memahami tujuan suatu teknik akan membuatnya menjadi gerakan refleks.
Shu, Ha, Ri (Mengikuti, Mengadaptasi, Menguasai)
Ketiga kata ini mewakili tingkatan dalam menguasai suatu ilmu/ajaran.Shu dapat berarti ”melindungi”, ”menjaga” atau ”menepati janji”. Haberarti ”memecahkan” atau ”menyelesaikan”. Ri berarti ”membariskan bersebelahan” atau ”memisahkan”. Dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan: mengikuti, mengadaptasi dan menguasai. Setiap ilmu ataupun seni, baik ajaran bersifat fisik maupun non fisik mengikuti tingkatan belajar ini.

Proses belajar dimulai dari meniru dan mengulang-ulang sampai mahir. Semua teknik tingkat tinggi dipelajari dengan cara yang sama. Pengertian latihan dengan konsep Shu, Ha dan Ri akan membantu seseorang untuk dapat mengenali tingkatan seseorang dalam berlatih dan membantu seseorang untuk terus latihan tanpa sikap puas diri atau sebaliknya merasa tidak mampu.
Ketiga tingkatan tersebut dalam Shorinji Kempo:
1.      Shu adalah tingkatan di mana seseorang meniru teknik dan belajar menerapkannya sesuai dengan petunjuk sang guru.
2.      Ha adalah tingkatan perubahan seseorang (sesuai teori dari sang guru) dan menerapkannya sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik fisik seseorang.
3.      Ri adalah tingkatan di mana seseorang telah menguasai ilmutersebut dan pada tingkatan ini banyak orang akan meminta bimbingan dan ajarannya.

Kisei dan Kiai
Kisei adalah perwujudan kemantapan mental yang di wujudkan dengan semangat.
Memberi tanda dengan suara yang menandakan jika kita siap untuk melakukan suatu jurus ken ataupun waza yang di perintahkan oleh senpainya.
Kiai adalah perwujudan mental yang di realisasikan dengan suara. 
Memaksa udara membentuk paru-paru, Kiai yang harus dihasilkan dari diafragma (seperti bernyanyi) bukan dari tenggorokan. Kiai digunakan ketika punching atau menendang dan mengubah sikap.
                        Organisasi berhubungan dengan Shorinji Kempo
Ada empat organisasi dalam Shorinji Kempo Group:
1.      Kongo Zen Sohonzan Shorinji (Shorinji Kempo sebagai Organisasi Keagamaan)
2.      Sekolah Tinggi Zenrin Gakuen (Shorinji Kempo sebagai Organisasi Pendidikan) 
3.      Federasi Shorinji Kempo Jepang (Shorinji Kempo sebagai Organisasi Olahraga di Jepang)
4.      World Shorinji Kempo Organization (Shorinji Kempo sebagai Organisasi Olahraga di Dunia)
Berdasarkan kesepakatan, organisasi-organisasi ini membentuk Shorinji Kempo Group dan menunjuk Yuuki So (Shike Shorinji Kempo, Doshin So II) sebagai Ketua. Maksud didirikannya Shorinji Kempo Group ini adalah untuk menjamin pengajaran dan teknik yang didesain oleh Doshin So, tetap diturunkan dan dikembangkan selayaknya pada abad ke-21 ini. Oleh karenanya Shorinji Kempo bertujuan agar setiap organisasi benar-benar menjaga karakteristik khususnya, serta menjaga kerjasama yang baik, menyebarkan pengajaran, mengembangkan kegiatan pendidikan dan menyumbangkan kepada masyarakat dengan mengembangkan jenis individu yang dibutuhkan masyarakat.


Perkembangan Organisasi -
·         Tahun 1947, ketika Jepang berada di bawah kekuasaan tentara Sekutu, Kaiso mendesain beladiri Shorinji Kempo dengan misi memperbaharui negaranya dengan mengembangkan penduduknya.
·         Tahun 1948, Kaiso mendirikan Nippon Hoppa Shorinji Kempo Kai. Bersamaan dengan itu, Kaiso memperoleh pengesahan untuk membentuk organisasi keagamaan yang bernama Ko Manji Kyodan, yang terinspirasi dari organisasi Hong Wan Kai (masyarakat penderma) yang dia temui di Cina.
·         Tahun 1951, ketika Undang-Undang baru bagi organisasi keagamaan berlaku, Ko Manji Kyodan berubah nama menjadi Kongo Zen Sohonzan Shorinji. Dengan cepatnya para Kenshi ini mendapat pekerjaan, berpindah atau memasuki perguruan tinggi sehingga Shorinji Kempo dapat tersebar dengan cepat.
·         Tahun 1956, berdiri Nihon Shorinji Kempo Bugei Senmon Gakko sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan kepemimpinan. Pada Tahun 1958 berubah nama menjadi Nihon Shorinji Budo Senmon Gakko (Akademi Beladiri Shorinji Jepang) yang kemudian membuka latihan beladiri penuh waktu dan juga kursus-kursus tambahan lainnya di seluruh Jepang. Pada Tahun 2002 membuka Sekolah Menengah dan pada Tahun 2003 berganti nama menjadi Zenrin Gakuen (Sekolah Tinggi Zenrin Gakuen) dengan membentuk kurikulum/fakultas manajemen kreatif dan teknik.
·         Tahun 1957 dibentuk Zen Nihon Shorinji Kempo Remmei (Federasi Shorinji Kempo Jepang). Pada Tahun 1963, untuk mengakomodasi perkembangan organisasi yang sedemikian cepat berubah menjadi badan usaha, bernama Shadan Hojin Nihon Shorinji Kempo Remmei (Perusahaan Federasi Gabungan Shorinji Kempo Jepang). Pada Tahun 1990 bergabung dengan Nihon Budo Kyogikai (Asosiasi Pendidikan Fisik Jepang). Pada Tahun 1992 Federasi Shorinji Kempo Jepang berubah menjadi yayasan dengan nama Zaidan Hojin Shorinji Kempo Remmei.
·         Tahun 1972, dibentuk Federasi Shorinji Kempo Internasional oleh delapan negara, yaitu Jepang, Indonesia, Malaysia, Amerika Serikat, Brazil, Swedia, Filipina dan Iran. Selanjutnya berkembang menjadi 18 negara dan diubah namanya menjadi World Shorinji Kempo Organization (WSKO).

0 komentar:

Posting Komentar